Kompas - SALAH satu keajaiban dunia yang dikenal selama ini Candi Borobudur di Magelang (Jawa Tengah). Tetapi, menurut Dr KRT Kho, seorang ahli Goa dari Yayasan Speleologi Indonesia (YSI), Goa Istana Maharani (GIM) yang terletak di Tanjung Kodok, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, merupakan yang terbaik di Indonesia.
Bahkan bisa disejajarkan dengan goa wisata Altamira (Spanyol), Mammoth dan
Oleh karena itu, GIM yang pertama kalinya ditemukan empat buruh penambang coral pimpinan Sugeng dan mandor Sunyoto, 6 Agustus 1992, semakin diminati wisatawan dari Jatim, Jateng, dan provinsi lainnya.
Bukan hanya masyarakat umum yang tertarik, tetapi kalangan pelajar, mahasiswa pencinta alam, seniman, berbagai organisasi bela diri tenaga dalam, tenaga prana, paranormal, maupun turis mancanegara bergantian mengunjungi GIM.
Meski lokasi GIM tidak berada di jalur utama (jalan provinsi) yang menghubungkan Tuban-Lamongan-Gresik-Surabaya, namun mudah dijangkau, karena terletak di tepi jalan raya yang cukup padat lalu lintasnya.
Dibuka setiap hari pada pukul 07.30-12.00 dan pukul 13.00-17.00, dengan karcis tanda masuk Rp 1.500 plus asuransi Rp 50 per pengunjung.
Dianjurkan untuk mengunjungi GIM di luar hari libur, karena lebih santai dan benar-benar bisa merasakan betapa luar biasanya goa terbaik di
Harap dicatat pula, pengunjung tidak diperkenankan membawa tas barang, jaket dan helm/topi. Barang-barang tersebut dapat dititipkan secara gratis kepada petugas jaga di
uuu
GIM yang diresmikan Bupati Lamongan Mohamad Faried 10 Maret 1994, hanya memiliki sebuah "pintu" masuk maupun ke luar. Untuk menuju pintu ini dibuatkan trap-trap dari batu dan berpagar besi.
Tepat di belakang pintu sebelah kiri, dijumpai seorang petugas yang menangani lampu listrik warna-warni dan tape recorder.
Puluhan lampu ditata sedemikian rupa, sehingga menambah keindahan dan kontrasnya stalagmit dan stalaktit.
Agar pengunjung tidak tercekam hatinya, diputarlah aneka macam lagu dari tape recorder. Lagu itu menggema dan bagai memantul-mantul, karena penempatan pengeras suara standar yang tertata apik.
Petugas juga siap melayani pemotretan langsung jadi (polaraid) maupun pemotretan biasa. Termasuk menjual buku mungil berjudul Pesona Gua Alam Istana Maharani di Tanjung Kodok Lamongan, yang disusun Drs Achmad Chambali.
Agar GIM yang berada pada kedalaman sekitar 25 meter dari permukaan tanah itu tidak pengap, dipasang sebuah blower kipas angin ukuran besar sehingga pengunjung tetap mampu bertahan berlama-lama di goa ini.
Sedang untuk menjaga kelestarian GIM, pengunjung dilarang merokok, membuang sampah, mencorat-coret dan tidak diperkenankan melompati pagar pengaman dari besi.
MENURUT Drs Achmad Chambali, penulis buku Pesona Gua Alam Istana Maharani di Tanjung Kodok Lamongan, bentuk GIM yang luasnya sekitar 2.000 meter persegi ini bila dilihat dari atas bagai bunga Wijaya Kusuma yang tengah mekar.
Dan dikelilingi sembilan relung. Yaitu relung buwono (tanah/bumi), agni (api) dua ruangan, bayu (angin) tiga ruangan, tirto (air) empat ruangan, jiwo (jiwa)
Sedang ornamen stalagmit dan stalaktit yang bertebaran di seluruh ruangan goa, antara lain diberi nama-nama bunga (sekar). Seperti sekar melati, kenongo, kenikir gading, wijaya kusuma dan sekar mayang.
Lalu di bagian langit-langit goa diberi nama Karang Langit, Tembok, Bumi, Langit Coklat, Langit Gempal, Langit Riti, Langit Glambir dan yang dianggap spektakuler disebut Sayuto Kartiko Suci (Sejuta Bintang Suci).
Termasuk batu-batuan yang bernama Wojo Yakso (gigi raksasa), Selo Kodok (batu katak), Selo Panembahan ( batu kiai), Godo rujakpolo (alat pemukul berukuran besar) dan mahkotarama (mahkota raja).
Berbagai bentuk ornamen, batu-batuan dan langit-langit tersebut, tampak indah, kokoh, dan bagai menyimpan misteri, setelah dipertajam dengan sorotan lampu aneka warna.
Menurut Achmad Chambali, pemberian nama-nama yang berada di lingkup GIM, disesuaikan dengan cerita rakyat sepasang suami Rajul dan Mar'ah serta Tanjung Kodok.
Sedang nama Maharani diusulkan istri mandor Sanyoto, berdasarkan mimpi yang dialami sebelum goa tersebut ditemukan. "Ia bermimpi melihat seorang putri cantik bermahkota emas, intan, dan berlian dengan motif bunga mawar dan bunga dahlia. Putri itu bernama Maharani. Dalam bahasa Kawi, maha artinya sangat dan rani asal kata Rona artinya warna-warni," tuturnya.
Ia menambahkan, sebelum menyusun buku Pesona Gua Alam Maharani di Tanjung Kodok Lamongan, bersama dengan seorang teman terlebih dulu memasuki goa dan menebarkan penglihatan batin. "Bila seseorang mampu melihat dengan mata batinnya, maka GIM ini sebenarnya merupakan istana dari Ratu Maharani," tuturnya.
Guna menarik minat wisatawan, kompleks GIM yang terletak sekitar 200 meter timur semenanjung Tanjung Kodok ini, dilengkapi dengan taman, tempat parkir, WC/kamar mandi, aula, dan puluhan kios yang menjajakan makanan, minuman, serta kerajinan khas Lumajang.